Kapal Pertama Jenis SIGMA 10514 PKR TNI AL Diluncurkan Di Galangan Kapal PT PAL Surabaya

Kapal fregat Damen dibangun secara modular di  Belanda dan di Indonesia dalam sebuah proyek kerjasama konstruksi yang melibatkan dua perusahaan perkapalan dari kedua negara.

PT PAL telah meluncurkan kapal pertama dari dua unit fregat SIGMA 10514 Perusak Kawal Rudal (PKR) untuk TNI AL. PT PAL membangun kapal-kapal ini melalui kerjasama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). Upacara peluncuran dihadiri oleh tamu-tamu undangan seperti Menteri Pertahanan Ryamizard Rycudu bersama dengan Menko Kemaritiman Rizal Ramli, para duta besar negara sehabat, Gubernur Jawa Timur, serta Kepala Staf TNI-AL, Laksmana Ade Supandi.

Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, "Peluncuran PKR 1 merupakan memontem yang baik untuk pengembangan Perusahaan Galangan Kapal serta Industri Maritim Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sumber daya manusia dan kemampuan untuk membuat kapal-kapal perang angkatan laut. Namun demikian,  kita harus terus meningkatkan teknologi dan pengetahuan kita untuk dapat bersaing secara internasional. Tentu saja, ini yang kita harapkan dapat kita peroleh dari partner kita, DSNS".

Presiden Direktur PT PAL, Firmansyah Arifin mengatakan, "Peluncuran PKR pertama ini berjalan sangat lancar. Kami yakin, instalasi  bagian-bagian kapal yang masih belum sempurna akan diselesaikan tepat waktu, sehingga penyerahan kapal akan dapat dilakukan sesuai atau lebih cepat dari yang dijadualkan".

Proyek frigat SIGMA 10514 PKR dimulai pada Agustus 2010 oleh Kementerian Pertahanan RI. Kemenhan kemudian menyerahkan kontrak proyek ini kepada Damen (DSNS) untuk membangun  SIGMA 10514 PKR pertama pada Desember 2010. Pemotongan lempeng baja pertama diresmikan oleh Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pertahanan saat itu, pada Januari 2014 di galangan milik PT PAL di Surabaya. Kapal PKR dirancang untuk mampu melaksanakan bermacam-macam misi/operasi.

Kegunaan

Utamanya, kapal ini akan digunakan untuk peperangan anti serangan udara, anti permukaan, dan anti kapal selam. Namun, kapal ini juga cocok untuk kegiatan pengamanan maritim, search and rescue (SAR), patroli, dan tugas-tugas dukungan kemanusiaan. Kekuatan TNI AL akan sangat meningkat dengan adanya kemampuan maritim terkini kapal PKR ini.

Konstruksi Modular

SIGMA 10514 PKR memiliki desain yang sudah terbukti dan dibangun dengan cara unik yaitu secara modular.  SIGMA sendiri berarti Ship Integrated Geometrical Modularity Approach. Sederhananya, PKR dibagi menjadi enam buah modul di mana empat di antaranya dibuat di galangan PT PAL, sementara dua modul lagi dibut dan diuji sepenuhnya di DSNS di negeri Belanda. Pembangunan kapal secara modular menjadikan prosesnya lebih fleksibel, lebih hemat dan memungkinkan dilakukan di beberapa tempat sekaligus di seluruh dunia. Pada intinya, cara ini memberikan kesempatan alih teknologi yang besar. Ketika enam modul itu sudah siap, PT PAL bertanggungjawab untuk mengintegrasikan semua modul menjadi satu unit kapal.

Karakteristik Utama

Secara teknis, PKR memiliki panjang 105.11 meter, lebar 14.2 meter dan displacement sebesar 2365 ton. Kapal ini dilengapi akomodasi berpendingin udara untuk personel hingga sejumlah 122 orang. Landasan helikopter mampu untuk menampung helikopter ukuran sedang dengan bobot maksimum 10 ton. kapal juga dilengkapi dengan dua buah perahu karet RHIB (rigid hull inflatable boats) untuk keperluan pertolongan maupun patroli. Frigat ini memiliki kecepatan 28 knot dan jarak jelajahnya hingga 5000 nautical mile pada kecepatan 14 knot. Kapal mampu berlaar selama 20 hari di laut.

Sistem propulsi kapal PKR menggunakan kombinasi diesel dan listrik (combined diesel or electric, CODOE) yang terdiri dari dua mesin diesel 10000kW maximum continuous rating (MCR), dua motor listrik 1300 kW, dua buah double input gearbox dan dua buah propeler yang dapat dikontrol, berukuran 3,65 meter. Kapal juga dilengkapi dengan management system yang modern, membuatnya mampu mengoperasikan, mengontrol, dan memonitor berbagai sistem yang ada di kapal. 

PKR tentu juga dilengkapi dengan sensor dan persenjataan terbaru dan lengkap untuk dapat mengatasi ancaman serangan udara, permukaan, maupun bawah permukaan. Untuk pertahanan diri, kapal juga dilengkapi dengan sistem peperangan elektronika yang lengkap.

Aspek penginderaan kapal SIGMA dilengkapi dengan  3-D surveillance radar yang memiliki jangkauan hingga 250 km. Lebih jauh lagi, tersedia juga  target indication radar yang memiliki sistem kendali penembakan secara elektro-optik. Susunan sensor juga mampu mendeteksi kawan dan lawan (Friend or Foe Identification (IFF) system) serta dilengkapi sonar di lunas kapal.

Membagikan Keahlian

Secara alamiah, proyek strategis antara PT PAL dan DSNS ini juga menciptakan alih teknologi dari Damen kepada mitranya dari Indonesia. Bahkan, 300 orang dari PT PAL memperoleh kesempatan berharga dari proses berbagi keahlian pembuatan kapal yang seluas-luasnya. Galangan kapal PT PAL juga meningkatkan infrastrukturnya sebagai bagian dari proyek ini. Presdir PT PAL mengatakan, "Kerjasama antara PAL dan Damen tanpa ragu-ragu lagi merupakan kesempatan yang sangat baik. Secara khusus, PT PAL sangat diuntungkan dengan adanya alih pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh, kami telah meningkatkan standar pabrik dan melatih para pekerja kami. Tentu saja, kami sangat menyarankan untuk terus melanjutkan kemitraan strategis ini di masa yang akan datang".

Sumber: Damen

Referensi Tambahan

1. 2 Kapal Perang TNI AL Akan Dinamai Ngurah Rai dan Martadinata


JAKARTA - Dua nama pahlawan nasional akan disematkan untuk kapal perang jenis Kapal Perusak Rudal (PKR) hasil karya anak bangsa PT PAL. Dua kapal perang itu akan memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL.

"Untuk kapal PKR-1 akan diberi nama Raden Eddy Martadinata (REM). Sedangkan kapal PKR-2 akan bernama I Gusti Ngurah Rai (GNR). Kedua nama pahlawan nasional ini sebelumnya pernah digunakan pada kapal perang TNI AL yang telah di-disposed," ungkap Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama M Zainudin, Jumat 22 Januari 2016 kemarin.

Menurut Zainudin, dua unit kapal perang jenis PKR Fregate Class 10514 yang diproduksi PT PAL Surabaya akan memperkuat jajaran TNI AL untuk mengemban tugasnya mengawal dan menegakkan kedaulatan negara di perairan yurisdiksi nasional Indonesia.

"Kapal tersebut dibangun di PT PAL Surabaya bekerja sama dengan perusahan galangan kapal Belanda Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS). First Steel Cutting kapal PKR-1 telah dilaksanakan pada 15 Januari 2014, sedangkan kapal PKR-2 pada 16 Juli 2014 lalu," ujar Zainudin.

Zainudin menuturkan, pembangunan kedua kapal perang tersebut merupakan bagian dari program Transfer of Technology (ToT) dengan DSNS yang memerlukan waktu pembuatan selama 49 bulan. Sesuai master plan, kata dia, PKR-1 sudah di-launching pada Senin 18 Januari 2016 lalu oleh Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, KSAL Laksamana TNI Ade Supandi.

"Kapal akan diserahkan kepada TNI AL pada Januari 2017. sedangkan untuk kapal PKR-2 pada bulan Oktober 2017 mendatang," ucapnya. Zainudin menjelaskan, Kapal PKR-1 memiliki panjang 105 meter dan lebar 14 meter. Dilengkapi sistem pendorong yang mampu berlayar dengan kecepatan 28 knot bila menggunakan dua unit diesel engine propulsion dan kecepatan 15 knot jika menggunakan 2 unit electric motor propulsion.

Selain itu, kedua kapal produksi dalam negeri ini akan dilengkapi sensor udara yang tercanggih saat ini sehingga mampu mendeteksi sasaran di udara lebih dari 200 kilometer. ‪Kelebihan lainnya, kedua kapal ini adalah persenjataannya yang sangat modern dan terintregrasi dalam sistem Sensor Weapon Control (Sewaco) canggih, antara lain persenjataan meriam kaliber 76 mm dan millenium gun 35 mm, peluncur rudal anti serangan udara dan anti kapal permukaan, serta peluncur torpedo.‬
(whb)

Sumber: Sindonews

2. Dua Kapal Perusak Rudal Buatan PT PAL Perkuat TNI AL

Senin, 18 Januari 2016 11:31 WIB
Dua Kapal Perusak Rudal Buatan PT PAL Perkuat TNI AL
DISPENAL

Kapal perang jenis PKR (Kapal Perusak Rudal) Fregate Class 10514 produksi galangan kapal dalam negeri PT PAL Surabaya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Dua 2 unit kapal perang jenis PKR (Kapal Perusak Rudal) Fregate Class 10514 produksi galangan kapal dalam negeri PT PAL Surabaya, tidak lama lagi akan memperkuat jajaran TNI AL. Kapal PKR 10514 dibangun di PT PAL Surabaya bekerjasama dengan perusahan galangan kapal Belanda Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS).
First Steel Cutting kapal PKR-1 telah dilaksanakan pada tanggal 15 Januari 2014, dan kapal PKR-2 pada tanggal 16 Juli 2014 lalu.

Pembangunan kedua kapal perang tersebut merupakan bagian dari program Transfer of Technology (ToT) dengan DSNS yang memerlukan waktu pembuatan selama 49 bulan.

Sesuai master plan, PKR-1 akan di-launching hari ini Senin (18/01/2016) oleh Menteri Pertahanan Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P.

Selanjutnya kapal PKR-1 akan diserahkan kepada TNI AL pada Januari 2017, sedangkan untuk kapal PKR-2 pada bulan Oktober 2017. Kapal PKR 10514 memiliki panjang 105 meter dan lebar 14 meter. Dilengkapi sistem pendorong yang mampu berlayar dengan kecepatan 28 knot bila menggunakan 2 unit diesel engine propulsion dan kecepatan 15 knot jika menggunakan 2 unit electric motor propulsion.

Dengan menggunakan pendorongan elektrik, kapal ini akan menghemat bahan bakar karena secara otomatis kapal bergerak dengan menggunakan tenaga listrik.
Kapal ini juga didesain memiliki kemampuan “siluman” (stealth technology) atau tak dapat terdeteksi oleh radar.
Selain itu, kedua kapal produksi dalam negeri ini akan dilengkapi sensor udara yang tercanggih saat ini sehingga mampu mendeteksi sasaran di udara lebih dari 200 kilometer.
Selain sistem sensor yang dimiliki, kapal PKR dilengkapi dengan sistem peralatan komunikasi modern yang mampu berkomunikasi dengan berbagai unsur lainnya.
Misalnya, kapal permukaan, kapal selam dan pesawat udara baik komunikasi voice maupun data secara terbuka maupun crypto.
Kelebihan lain kedua kapal ini adalah persenjataannya yang sangat modern yang terintregrasi dalam sistem Sensor Weapon Control (Sewaco) yang canggih.
Antara lain, persenjataan meriam kaliber 76 mm dan Millenium Gun 35 mm, peluncur rudal anti serangan udara dan anti kapal permukaan, serta peluncur torpedo.

Kapal PKR Jenis Fregate Class 10514 merupakan salah satu jenis KRI dalam susunan kapal tempur pemukul (striking Force) dalam armada tempur. Yang mempunyai fungsi asasi mampu hadir di segala mandala operasi dan segala cuaca, dapat mengimbangi dan mengungguli kemampuan tempur Angkatan Laut Negara lain.

Serta mampu melaksanakan fungsi tambahan yakni melaksanakan peperangan 3D (3 dimensi) yaitu, peperangan anti udara, anti kapal permukaan dan anti kapal selam.
Dalam pelaksanaan tugasnya, PKR mampu dioperasikan di medan pertahanan utama dan di daerah-daerah perlawanan serta tugas tambahan dalam penanggulangan bencana di laut (SAR).
Bagi TNI AL peristiwa ini memiliki makna penting sesuai dengan kebijakan pembangunan kekuatan yang diarahkan pada perwujudan kekuatan TNI AL menuju Kekuatan Pokok Minimum (Minimum Essential Force/MEF).

Yaitu struktur kekuatan yang disusun berdasarkan kemampuan yang diperlukan (capability design) untuk menghadapi segala bentuk ancaman dalam rangka menegakkan kedaulatan dan menjaga keutuhan NKRI dengan segala resiko yang dihadapi.

Maka ke depan, untuk peningkatan kemampuan sistem persenjataan, TNI AL akan terus melibatkan industri dalam negeri yang ada dalam pengadaan alutsista.

Selanjutnya kedua kapal PKR produksi PT PAL Indonesia ini direncanakan akan diberi nama dua nama pahlawan nasional Indonesia. Untuk kapal PKR-1 akan diberi nama Raden Eddy Martadinata (REM), sedangkan kapal PKR-2 akan bernama I Gusti Ngurah Rai (GNR).

Kedua nama pahlawan nasional tersebut sebelumnya pernah pula digunakan pada kapal perang TNI AL yang telah di-disposed.

Sumber: Tribunnews

3. Proyek Kapal PKR

Rabu, 17 September 2014 14:08 WIB | 1.006 Views
Proyek Kapal PKRMenteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (kanan), bersama Wakil KSAL Laksdya TNI Didit Herdiawan (kedua kiri), Dirut PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin (kedua kanan) dan perwakilan galangan kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda (kiri), menunjukkan potongan plat baja berbentuk kapal Perusak Kawal Rudal (PKR) 10514 di Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero) Surabaya, Rabu (17/9). Pemotongan plat baja pertama (fist steel cutting) proyek kapal PKR yang bekerjasama dengan galangan kapal DSNS Belanda tersebut, untuk menyeimbangkan teknologi terkini pada industri perkapalan, demi memenuhi Armada TNI AL. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)
 

Sumber: Antara

Kunjungi TOKO FARSA di TOKOPEDIA

Kunjungi TOKO FARSA di BUKALAPAK
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar