23 Desember 2015
Angkatan Laut Indonesia (Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Laut,
atau
TNI-AL) menambah dua unit pesawat Beechcraft Baron G58 sebagai pesawat
latih menengah yang tergabung dengan unit pelatihan dari penerbangan
angkatan laut (Puspenerbal).
Pesawat itu diresmikan masuk ke dalam skuadron Udara 200 dalam upacara yang dipimpin oleh Kepala Staf TNI-AL Laksamana Ade Supandi pada 23 Desember di Surabaya, yang dilaksanakan pada 24 Desember.
"Pesawat latih tersebut akan memenuhi kebutuhan pelatihan dalam persiapan untuk kedatangan pesawat-pesawat angkatan laut di masa depan," kata laksamana. TNI-AL mengantisipasi kedatangan pesawat NC212-200 dan CN235-200 dari perusahaan lokal milik negara PT Dirgantara.
Menurut IHS Jane's World Navies, TNI-AL mengoperasikan sejumlah jenis pesawat lainnya untuk kebutuhan pelatihan dengan skuadron Udara 200.
Sumber: IHS Jane's
Referensi Tambahan:
1. Pesawat Latih Terbaru TNI AL Resmi Beroperasi
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi didampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto, meresmikan pengoperasian 2 unit pesawat latih terbaru Beechcraft BARON G-58 di Base Ops, Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Surabaya, Rabu (23/12). FOTO: Koarmatim for JPNN.com
Pesawat itu diresmikan masuk ke dalam skuadron Udara 200 dalam upacara yang dipimpin oleh Kepala Staf TNI-AL Laksamana Ade Supandi pada 23 Desember di Surabaya, yang dilaksanakan pada 24 Desember.
"Pesawat latih tersebut akan memenuhi kebutuhan pelatihan dalam persiapan untuk kedatangan pesawat-pesawat angkatan laut di masa depan," kata laksamana. TNI-AL mengantisipasi kedatangan pesawat NC212-200 dan CN235-200 dari perusahaan lokal milik negara PT Dirgantara.
Menurut IHS Jane's World Navies, TNI-AL mengoperasikan sejumlah jenis pesawat lainnya untuk kebutuhan pelatihan dengan skuadron Udara 200.
Sumber: IHS Jane's
Referensi Tambahan:
1. Pesawat Latih Terbaru TNI AL Resmi Beroperasi
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi didampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Darwanto, meresmikan pengoperasian 2 unit pesawat latih terbaru Beechcraft BARON G-58 di Base Ops, Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Surabaya, Rabu (23/12). FOTO: Koarmatim for JPNN.com
SURABAYA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi meresmikan pengoperasian 2 unit pesawat latih terbaru Beechcraft BARON G-58 di Base Ops, Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Surabaya, Rabu (23/12).
Pesawat udara multi engine
BARON G-58 merupakan pesawat latih TNI AL menggantikan pesawat latih
lama jenis Nomad N-22/24 yang kini sudah dinonaktifkan. Pesawat latih
tersebut dibutuhkan untuk memperlancar proses kualifikasi penerbang TNI
AL, yang selanjutnya akan mengawaki pesawat udara operasional seperti CN
235-200 maupun Casa NC 212-200.
Menurut Ade Supandi, pengoperasian
pesawat latih BARON G-58 buatan Amerika Serikat ini merupakan perwujudan
penyiapan personel penerbang sebagai jawaban menghadapi tantangan dalam
mendukung tugas TNI AL untuk mempertahankan dan mengamankan kedaulatan
perairan yurisdiksi nasional.
“Pembinaan kesiapan personel kualifikasi
penerbang membutuhkan sarana latih pesawat udara yang nantinya akan
dipersiapkan untuk mengoperasikan unsur udara dalam operasi laut
khususnya pesawat udara jenis fixedwing,” tegas KSAL.
KSAL juga menjelaskan pesawat latih
BARON G-58 yang memiliki kapasitas 6 orang ini selanjutnya akan terus
ditingkatkan jumlahnya menjadi 6 unit agar lebih efektif dalam
memperlancar peningkatan kualifikasi para penerbang fixedwing TNI AL.
BARON G-58 memiliki tingkat keamanan dan
keselamatan penerbangan yang tinggi, dapat dioperasikan sesuai
kebutuhan manuver yang diprogramkan, dilengkapi dengan kemajuan
teknologi pesawat udara terkini Glasscockpit Technology yang terintegrasi dengan Engine Instrument, Flight Instrument, Communications, Navigation, Auto Pilot
dan Radar Cuaca. Pesawat jenis ini memiliki Endurance 5 jam secara
terus-menerus dengan kecepatan 180-223 knots (333-413 Km/jam), memiliki
performa mesin penggerak Double Engine masing-masing 300 HP, serta dapat dioperasikan hingga 20 tahun ke depan atau lebih.
Kadispenarmatim, Letkol Laut (KH) Maman
Sulaeman, turut hadir dalam peresmian pengoperasian pesawat tersebut,
antara lain Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim)
Laksamana Muda TNI Darwanto, pejabat utama KSAL, para Pangkotama TNI AL
wilayah Surabaya, Direktur PT. Pirusa Sejati, para Penerbang TNI AL
serta undangan lainnya.(fri/jpnn)
Sumber: JPNN
2. KSAL Resmikan Dua Pesawat Latih Beechcraft Baron G-58
Rabu, 23 Desember 2015 | 13:19 WIB
Sejumlah pilot penerbang berdiri di depan pesawat Bonanza G-36, seusai serah terima pesawat udara jenis latih di pangkalan udara Skuadron 200, Lapangan Udara TNI AL , Bandara Juanda, Surabaya, (30/12). TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Sidoarjo
- Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi meresmikan
pengoperasian dua unit pesawat latih terbaru Baron G-58 menggantikan
pesawat lama jenis Nomad N-22/24 di Base Ops Lanudal Juanda, Surabaya,
Jawa Timur, Rabu, 23 Desember 2015.
"Pesawat latih ini dibutuhkan
untuk memperlancar proses kualifikasi penerbangan TNI AL, yang
selanjutnya akan mengawaki pesawat udara operasional seperti CN 235-200
maupun NC 212-200," kata KSAL Laksamana Ade dalam sambutannya.
Menurut
Ade, pengoperasian pesawat latih Baron G-58 merupakan perwujudan
penyiapan personel penerbang sebagai jawaban menghadapi tantangan dalam
mendukung tugas TNI AL untuk mempertahankan dan mengamankan kedaulatan
perairan yurisdiksi nasional.
"Pembinaan kesiapan personel
kualifikasi penerbang membutuhkan sarana latih pesawat udara yang
nantinya akan dipersiapakan untuk mengoperasikan unsur udara dalam
operasi laut khususnya pesawat udara jenis fixedwing," ujarnya.
Baron
G-58 dilengkapi dengan kemajuan teknologi pesawat terkini seperti
glasscockpit technology yang terintegrasi dengan engine instrument,
flight instrument, communications, navigation, auto pilot, dan radar
cuaca.
Selain itu Baron G-58 juga memiliki endurence selama lima
jam terbang secara terus menerus dengan kecepatan 180-223 knots (334413
km per jam) dan memiliki performa mesing penggerak double engine
masing-masing 300 HP.
Dua unit pesawat dengan nomor lambung L-230
dan L-231 yang diproduksi oleh Beechcraft USA tersebut dibeli dari dana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2015 TNI Angkatan Laut senilai
Rp 79 miliar.
NUR HADI
Sumber: Tempo
KEMBALI KE HALAMAN UTAMA
Kunjungi TOKO FARSA di TOKOPEDIA
Kunjungi TOKO FARSA di BUKALAPAK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar